Belajar investasi peer to peer
terbaik adalah cara paling mudah untuk menghasilkan
uang. Tidak heran jika banyak orang, khususnya masyarakat Indonesia yang mulai
menginvestasikan uangnya. Entah itu jangka pendek maupun panjang. Padahal untuk
menginvestasikan modal, para investor harus ekstra hati-hati. Jika tidak
dipikirkan masak-masak, modal yang mereka tanam bisa raib seketika.
Meminimalisir kesalahan
ketika menanam modal memang tidak mudah. Maka dibutuhkan pengetahuan dan
pengalaman yang banyak agar investasi yang baik anda tidak hilang. Maka semakin
banyak informasi yang diperoleh tentang pekerjaan ini, semakin baik pula cara
menjaga uangnya. Belajar dari pengalaman orang-orang yang melakukan kesalahan,
artikel dibawah ini telah merangkumnya.
Kesalahan Umum para Investor
Jamak ditemukan orang yang
gagal dalam investasi online atau investasi biasa. Umumnya mereka adalah investor pemula yang tidak punya
pengalaman sama sekali. Yang terjadi kemudian, kesalahan-kesalahan fatal kerap
kali mereka lakukan sebelum dan sesudah menanamkan modalnya. Diantara kesalahan
paling umum yang sering dilakukan para investor adalah:
·
Bergantung pada satu investasi.
·
Tidak mengontrol dan mengawasi penerima
investasi
·
Tidak mempunyai tujuan investasi yang jelas
·
Tidak bisa memprediksi inflasi
·
Tidak memahami cara kerjanya
4 Tips Meminimalisir Kesalahan
Dari kelima poin diatas,
investor harus banyak-banyak membaca dan belajar semua hal tentang tanam modal.
Para calon investor juga bisa menggunakan jasa lembaga investasi online yang terpercaya untuk meminimalisir kesalahan. Seperti misal perusahaan
Amartha yang telah terjamin keamanannya di Indonesia. Amartha Group bahkan
memperoleh prestasi WTP dari Otoritas Jasa Keungangan (OJK).
Meminimalisir kesalahan
ketika berinvestasi memang tidak mudah.
Diperlukan seperangkat “senjata” agar modal yang ditanam tidak sirna begitu
saja. Berikut tips dan cara agar investasi tetap terjaga dengan baik dan tidak
merugi:
1.
Menyebarkan Pendanaan
Investasi yang baik adalah
yang tidak terpusat pada satu bisnis
saja. Semakin banyak investor menanamkan modalnya pada pelaku usaha yang
berbeda, maka akan semakin baik. Di Amartha, investor bisa menyebarkan modal
pada beberap pelaku usaha. Cukup dengan uang Rp 3 juta, para investor bisa
menanamkan modalnya di Amartha dan mendapatkan keuntungan 15 persen.
2.
Mengevaluasi Secara Teratur
Evaluasi dan controling
yang teratur bisa menjaga modal pendana tidak raib begitu saja. Sayangnya
sebagian investor melupakan ini dengan alasan kepercayaan. Padahal para peminjam modal harus terus ditinjau sekurang-kurangnya 3
bulan sekali oleh para investor. Seperti misalnya di Amartha, para investor
bisa mengawasi dan mengevaluasi secara rutin perkembangan investasi online miliknya.
3.
Memperhitungkan Resiko
Investasi yang baik selalu
beresiko kecil. Maka seorang investor harus cakap sewaktu menanamkan modalnya,
mana yang beresiko tinggi dan yang rendah. Sebab dalam dunia bisnis, tidak ada
istilah aman. Terkecuali di Amartha, para investor akan diberi tahu berapa
tingkat resiko jika bekerja sama dengan investee. Para investor juga bisa mengetahui
rekam jejak para investee dengan peringkat bintang.
4.
Alasan Berinvestasi yang Kabur
Bagi sebagian investor
pemula, hal ini lumrah terjadi. Mereka biasanya mengganggap investasi yang baik hanya sebatas menyimpan uang. Padahal menentukan
tujuan berinvestasi sangat penting sebelum memilih jenis . Misalnya untuk sekolah,
menikah atau melahirkan. Barulah kemudian memilih jenisnya, apakah jangka
panjang atau pendek.
Amartha adalah solusi jika
ingin investasi jangka pendek. Sebab para investor
tidak hanya diberi kemudahan mencari investee, tapi juga kemudahan mengawasi
dan mengevaluasi modalnya. Sisi positif lainnya, para investor juga memberi
dampak sosial bagi pengusaha mikro di desa-desa.